Ekonomi RI Tumbuh 5,02% Darmin : Itu Sudah Sinyal Positif

  • Share

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, konsumsi pemerintah yang tidak optimal menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi sepanjang 2016 hanya sebesar 5,02%.

Padahal, kata Darmin, jika konsumsi pemerintah berjalan positif sepanjang 2016, target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,2% akan dapat tercapai.

“Ya memang itu kuartal IV di bawah harapan kita. Harapan kita lebih tinggi dari itu. Meskipun growth tahunan lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” kata Darmin di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.

Darmin melanjutkan, realisasi belanja pemerintah pada kuartal IV-2016 hanya sebesar 26,63% atau sedikit di bawah pagu anggaran pemerintah.

“Karena memang itu cukup dipengaruhi oleh kemampuan APBN. Yang pertumbuhannya negatif kan konsumsi pemerintah. Sehingga kalau kelihatannya, situasi APBN lebih normal, sehingga ke depan pertumbuhan bisa lebih baik. Kalau APBN itu positif saja growth bisa lebih baik,” tambahnya.

Meski demikian, Darmin mengungkapkan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2016 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tapi pertumbuhan tahunan 5,02% itu kan lebih baik dibanding tahun sebelumnya, itu sudah merupakan sinyal yang positif,” tandasnya.

Klik :  Dijual Rumah Jl Manggis Tanjung Duren

Berdasarkan laporan Bank Dunia, China dengan estimasi pertumbuhan 6,7% pada 2016 dan proyeksi 6,5% tahun ini. Perlambatan ekonomi China dimungkinkan masih akan terus berlanjut seiring dengan perubahan struktur perekonomian negeri tirai bambu tersebut.

India dengan proyeksi pada tahun ini bisa mencapai 7,6% atau naik dari estimasi pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 7%. India menjadi salah satu negara yang bergantung terhadap Amerika Serikat (AS). Kebijakan Presiden AS Donald Trump dinilai bisa menjadi efek buruk terhadap India.

Rusia diproyeksi bisa tumbuh positif pada 2017 dengan 1,5%, setelah dalam dua tahun terakhir ekonominya bergerak di posisi negatif. Sebesar -3,7% pada 2016 dan -0,6% pada 2017. Faktor utama kejatuhan Rusia adalah harga minyak yang anjlok drastis akibat kelebihan pasokan.

Brasil juga diproyeksikan bisa lepas dari resesi pada tahun ini, dengan pertumbuhan 0,5%. Di mana pada dua tahun terakhir ekonominya -3,8% (2015) dan -3,4% (2016-estimasi). Pendorong Brasil keluar dari resesi adalah potensi kenaikan harga minyak dan komoditas.

Afrika Selatan diproyeksi akan meneruskan perlambatannya pada tahun ini, dengan 1,1%. Dibandingkan tahun lalu memang ada sedikit peningkatan, tapi dalam lima tahun terakhir, ekonomi Afrika Selatan tampak tidak ada perubahan.

Sementara itu negara-negara maju masih harus berjuang lebih keras pada tahun ini Seperti Amerika Serikat (AS) diproyeksi ekonominya hanya mampu tumbuh 2,2%, Uni Eropa sebesar 1,5% dan Jepang 0,9%. Detuk.com

  • Share
JUAL - BELI - SEWA - PROPERTY