Harga-harga properti terus mengalami kenaikan. Di area penyangga, tingkat kenaikan harga telah melampaui Jakarta.
Di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kenaikannya rata-rata mencapai 30 persen.
“Dulu juga Jakarta segitu, zaman 2-3 tahun lalu. Jadi, pola Jakarta dulu sedang diadopsi oleh daerah-daerah penyangga,” ujar Business Intelligent Manager Rumah123.com Hardi Saputra kepada Kompas.
Kenaikan harga rumah tapak sebesar 27 persen sementara apartemen 31 persen pada kuartal I-2017. Kenaikan harga tertinggi tercatat di Bekasi dengan 71 persen dan Tangerang 62 persen.
Hardi menuturkan, kenaikan harga yang tinggi disebabkan rumah-rumah di Bodetabek masih tidak terlalu mahal. Sementara di Jakarta, harga properti sudah terlampau tinggi dan sulit naik lagi.
Klik : Parung Serab Residence Ciledug
“Pertumbuhan sedikit saja, harganya semakin mahal. Sekarang pertumbuhan Jakarta sudah di bawah 30 persen,” kata Hardi.
Ia menjelaskan, meski sudah tidak terjangkau, kecil kemungkinan harga properti di Jakarta akan terkoreksi.
Pasalnya, pengembang juga mengeluarkan biaya besar dalam pembangunan properti. Belum lagi, bahan-bahan konstruksi yang juga mengalami kenaikan setiap tahun.
Menurut Hardi, paling tidak kenaikan harga properti di Jakarta setinggi kenaikan inflasi setiap tahun.