Perkembangan infrastruktur telah membuat sebuah kawasan kian menarik untuk dikembangkan proyek properti. Jalan tol misalnya, telah membuat daya tarik orang untuk memiliki hunian karena menawarkan aksesibilitas yang lebih cepat dan mudah.
Karena itu perumahan yang dekat dengan akses tol selain transportasi publik menjadi daya tarik utama untuk membeli hunian. Jalan tol Jakarta-Tangerang misalnya, telah terkoneksi dengan beberapa ruas tol lain seperti tol Bandara Soekarno Hatta, tol Serpong-Balaraja, JORR 2, dan lainnya yang membuat aksesibilitas ke seluruh spot Jabodetabek kian mudah.
Para pengembang tentu tak mau ketinggalan mengambil peluang semacam itu. Summarecon Agung misalnya, pengambang satu ini mengambil peluang yang ada lewat proyek kota mandiri baru di Tangerang yang hanya berjarak 200 meter dari exit tol Bitung (tol Jakarta-Tangerang). Proyek baru yang bernama Summarecon Tangerang ini juga merupakan proyek kota baru ke-9 selama 49 tahun kiprah Summarecon di industri properti.
Menurut President Director Summarecon Agung Adrianto P, Adhi, sebagai pengembang pihaknya terus berupaya untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri properti terlebih sektor ini merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kehadiran proyek township Summarecon ke-9 yaitu Summarecon Tangerang merupakan respon kami terkait permintaan pasar akan hunian di kawasan Jabodetabek yang sangat besar dan terus meningkat. Proyek in untuk menjawab kebutuhan pasar yang besar itu,” ujarnya kepada kalangan media pekan ini.
Director Summarecon Sharif Benyamin menjelaskan, selama ini Summarecon telah mengembangkan kawasan utara dan timur Jakarta melalui kehadiran Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Crown Gading.
“Pengembangan Summarecon Tangerang seluas 109 hektar bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian di barat Jakarta. Lokasinya yang berada di exit tol Bitung hanya butuh waktu 10-15 menit ke Summarecon Serpong sehingga penghuni di sini juga bisa menikmati fasilitas di sana,” katanya.
Nantinya, kawasan ini juga akan dimudahkan dengan akan dilintasi oleh MRT Fase 3 jalur Cikarang-Balaraja. Masterplan kawasannya dirancang oleh Andrew Watkins dari JZMK dengan pendekatan masterplan yang kuat, human experience berorientasi estetika kawasan, hingga water engineering system.
“Summarecon Tangerang juga memiliki enam danau yang menjadi pusat dari kawasannya dan itu yang menginspirasi kami untuk menghadirkan hunian Six Lakes, One Vibrant City. Kawasannya walkable township untuk berjalan kaki bisa sangat menyenangkan selain tersedia jalur terowongan khusus yang terbebas dari kendaraan,” beber Hindarko Hasan, Executive Director Summarecon.
Untuk fase perdana ini Summarecon Tangerang menghadirkan dua klaster Havena Lakes dan Briza Lakes sebanyak 205 dan 408 unit. Kedua klaster ini berorientasi ke danau dan dilengkapi fasilitas clubhouse dengan sarana kolam renang, ruang terbuka hijau, infrastruktur underground, dan sebagainya.
Desain arsitekturnya mencerminkan kemapanan penghuni dengan ruang dalam high ceiling dan ada polihan lantai attic. Tipe rumahnya ditawarkan mulai 5×12 seharga Rp940 jutaan hingga tipe ekslusif mulai Rp4,7 miliaran.
https://youtube.com/shorts/CPoDTYMCxAU?si=4k8EV7iHol4FOb_d