Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) ikut mendukung program pemerintah untuk membuat KPR khusus generasi milenial. Sekretaris Jenderal REI, Paulus Totok Lusida mengatakan justru tanpa batasan gaji, milenial akan lebih mudah mendapatkan rumah.
Dia mengatakan kaum milenial masih banyak yang kurang sadar menabung uangnya untuk membeli rumah. Jadi saat ingin membeli rumah harganya terlalu besar dan tidak bisa dijangkau.
“Kan kalau milenial itu sebenarnya punya kemampuan, dompetnya tebal. Cuma karena dia senang pleasure, dia nggak ada nabung,” ungkap Paulus saat dihubungi detik.com
Apabila masih terus ada batasan gaji untuk kredit perumahan rakyat (KPR) menurut Paulus hal ini dapat membatasi milenial untuk memiliki rumah.
“Maka kalau dibatasi pakai maksimal salary (gaji), itu jadi keterbatasan dia (untuk membeli rumah),” ungkapnya.
Yang terpenting menurut Paulus adalah program KPR yang sedang digodok pemerintah ini dapat memberikan relaksasi bagi para generasi milenial dalam memilih dan melakukan kredit rumah.
“Jadi ini kata kuncinya relaksasi untuk milenial, kan kalau pajak itu kewajiban. Nah kita berikan relaksasi untuk milenial biar cepat punya rumah semua,” ungkapnya.
