Lima pengembang besar ini bakal bangun rumah murah

Persatuan perusahaan pengembanga atau Real Estate Indonesia (REI) terus mengejar target pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 210.000 tahun ini. Salah satu langkahnya adalah mendorong kerjasama antara pengembang besar dengan pengembang daerah/lokal.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan sudah ada lima pengembang besar yang berkomitmen menggandeng pengembang lokal untuk membangun rumah MBR. “Kelima pengembang ini akan menjadi percontohan. Tahun ini kolaborasi ini diharapkan bisa membangun sekitar 2.000 rumah MBR dulu,’ kata Soelaiman, Selasa (18/7).

Pertama, Ciputra grup akan membangun rumah MBR di tiga lokasi yakni Maja Bantena, Pontianak, dan Jambi. Kemudian PT Jababeka Tbk (KIJA) berencana membangun hunian MBR di dua lokasi yakni Tanjung Lesung dan Morotai.

Selanjutnya, Alam Sutera berkomitmen gandeng pengembang lokal bangun rumah MBR di Riau, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan masuk ke sumatera Utara dan Sinarmas Land akan membangun rumah MBR di Bengkulu atau Sumatera Selatan.


Soelaeman menjelaskan, REI mendorong kerjasama pengembang besar dan lokal dalam merealisasikan program rumah MBR karena pihaknya mensinyalir kelemahan pengemabng daerah dalam membangun rumah di segmen tersebut adalah dari sisi pengadaan tanah.

Oleh karena itu perlu akan kolaborasi antara keduanya. Nantinya pengembang besar yang akan berperan menyediakan lahan, sedangkan pembangunan akan dilakukan oleh pengembang daerah. “Nannti pengembang besar tidak ambil untung, uangnya akan dikembalikan oleh pengembang daerah sesuai harga dasar tanah.” jelas Soelaeman.

Soelaeman bilang, kerjasama kelima pengembang besar tersebut dengan pengembang daerah akan menjadi ujicoba salah satu srategi pengembangan rumah MBR. Jika ini bergulir dengan baik maka maka ke depan konsep tersebut akan dilanjutkan untuk mencapai target pembangunan rumah MBR.

“Kalau ini jalan maka ke depan akan akan lebih gampang. Ini akan ujicoba mulai dari legalnya dan pengawasannya. Pengawasana akan kita serahkan ke Dewan pengurus daerah REI agar kualitas produk yang dihasilkan tetap bagus,’ tambah Soelaeman. Kontan.co.id