PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meluncurkan kawasan township Summarecon Tangerang, Rabu (30/10). Nilai investasi awal untuk proyek kawasan ini sebesar Rp 200 miliar untuk pengembangan tahap I.
Presiden Direktur SMRA Adrianto P Adhi mengatakan, Summarecon Tangerang merupakan kawasan township kesembilan yang dikembangkan oleh Summarecon.
Asal tahu saja, sebelum Summarecon Tangerang, SMRA telah mengembangkan delapan kawasan township. Yaitu, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Bogor, dan Summarecon Crown Gading.
“Nilai investasi awal Summarecon Tangerang ini sekitar Rp 200 miliar, tetapi belum termasuk lahan. Sesuai dengan keterbukaan informasi, total keselurahan biaya pengembangan kawasan sekitar Rp 1,5 triliun,” ujarnya dalam Konferensi Pers Peluncuran Summarecon Tangerang.
Direktur SMRA, Sharif Benyamin mengatakan, permintaan akan hunian di wilayah Jabodetabek masih tinggi.
“Oleh karena itu, Summarecon Tangerang dibangun untuk menjawab permintaan pasar dan bisa jadi alternatif untuk masyarakat Jabodetabek,” paparnya dalam kesempatan yang sama.
Executive Director SMRA, Hindarko Hasan mengatakan, keunggulan Summarecon Tangerang salah satunya adalah kawasannya yang memiliki enam danau dan ruang terbuka yang cukup luas. Selain itu, kawasan township ini juga telah memiliki sistem sirkulasi pengolahan air (water engineering system) yang bisa meminimalisasi buangan limbah air.
Summarecon Tangerang dikembangkan di lahan seluas 109 hektare. Dalam pengembangan kawasan ini, SMRA bekerja sama dengan konsultan masterplan ternama Andrew Watkins dari JZMK.
Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap, tetapi untuk pembangunan selanjutnya masih belum ditentukan dengan pasti kapan akan dimulai kembali.
“Namun, nantinya akan dibangun Summarecon Mall Tangerang yang rencananya akan selesai pada tahun 2030,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Di tahap I ini, Summarecon Tangerang meluncurkan dua klaster yang akan mulai dijual pada akhir November, yaitu Havena Lakes dan Briza Lakes. Klaster Havena Lakes menawarkan 205 unit rumah dan klaster Briza Lakes menawarkan 480 unit.
Rumah di Klaster Briza Lakes ditawarkan mulai dari harga Rp 940 juta hingga Rp 2,5 miliar per unit. Sementara, rumah di Klaster Havena Lakes ditawarkan mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 4,7 miliar per unit.
Dengan harga tersebut, SMRA menargetkan kontribusi pendapatan prapenjualan alias marketing sales dari Summarecon Tangerang mencapai sekitar Rp 500 miliar – Rp 600 miliar di tahun 2024.
Adrianto menuturkan, SMRA mengantongi marketing sales sebesar Rp 2,7 triliun per kuartal III 2024. Raihan tersebut memang masih jauh dari target marketing sales di tahun ini yang sebesar Rp 5 triliun.
Namun, dengan adanya sejumlah rilis di akhir tahun 2024, SMRA optimistis target marketing sales tersebut bisa tercapai.
Porsi kontribusi aset hunian alias property development ke pendapatan SMRA di tahun 2024 sebesar sekitar 70%. Sementara, sisanya 30% berasal dari pendapatan berulang alias recurring income.
“Permintaan masyarakat untuk aset hunian masih sangat tinggi. Dengan sejumlah rilis itu, kami optimistis target marketing sales Rp 5 triliun di tahun ini bisa tercapai,” tutur Adrianto.
Meskipun belum secara spesifik menyebutkan produk apa saja yang akan dirilis di sisa tahun 2024, tetapi produk yang akan dirilis ada di kawasan Summarecon Serpong, Summarecon Crown Gading, dan Summarecon Bogor.
“Kebutuhannya akan kawasan hunian masih tinggi, khususnya di kawasan Serpong bagian barat. Karena, selama ini pengembangannya lebih masif ke arah selatan,” tambah Sharif Benyamin. Kontan.co.id