Tahun Ini Pasar Apartemen Diprediksi Membaik

Sentimen pasar properti yang melemah sejak 2015 disebabkan adanya depresiasi rupiah, melemahnya makroekonomi dan penyesuaian pajak.

Hal ini berlangsung hingga kuartal IV-2016, dan memengaruhi aktivitas jual-beli properti yang kurang agresif.

“JLL percaya, Indonesia telah sampai di titik terbawah dalam siklus ekonomi,” ujar Head of Research JLL Indonesia James Taylor, di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Memasuki 2017, sentimen negatif mulai berubah ke arah yang positif. Tapi, jika tidak ada penyesuaian pajak yang mendukung, pasar properti mewah sulit mencapai titik paling tinggi.

Menurut James, perubahan aktivitas pasar properti akan terjadi dalam 12 bulan mendatang.

Perubahan tersebut ditandai dengan penguatan ekonomi, rupiah yang stabil, dukungan pemerintah, dan arus kas dari amnesti pajak.

 

Informasi Selengkapnya Silakan Klik :  Disewakan Apartemen Westmark

Sementara itu, dalam riset yang dikeluarkan JLL, banyak hal memengaruhi kondisi ekonomi selama kuartal IV-2016.

Pada periode 3 bulan terakhir itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) memenuhi ekspektasi yang mencapai 5 persen.

Kinerja mata uang rupiah juga mulai membaik dengan Rp 13.436 per dollar pada akhir tahun kemarin. Kepemilikan properti orang asing juga sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Dari beberapa faktor tersebut, penjualan apartemen mengalami sedikit peningkatan dibandingkan kuartal III-2016, yakni 1.307 unit.

Padahal, penjualan apartemen pada periode Juli-September 2016 tercatat 1.000 unit.