Ingin Beli Rumah, Ini Tips Melihat Kualitas Bangunannya

Membeli rumah memang tidak boleh sembarangan. Salah langkah, Anda bisa menyesal kemudian hari. Ini bukan menakuti Anda, sebab sudah banyak hal buruk terjadi akibat pembelian rumah yang kurang cermat. Faktor kenyamanan dan keamanan merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sebuah rumah, selain dari sisi estetika dan kelengkapan surat-surat. Jangan sampai, sudah beli rumah dan baru menempatinya Anda keluar banyak uang untuk renovasi.

Kalau memang rumah second atau bekas yang Anda beli, ini penting cek kualitas bangunannya. sudah pasti banyak hal yang harus diperiksa mulai dari usia bangunan, struktur dan spesifikasi bangunan secara menyeluruh hingga kelengkapan surat. Membeli rumah baru dan inden juga tidak boleh luput dari ketelitian. Sebab, ada saja segelintir oknum kontraktor nakal yang kerap menurunkan spesifikasi atau mengirit bahan bangunan. Alhasil, kualitas bangunan rendah dan tak sesuai seperti yang dijanjikan.

Jika itu rumah baru, kualitas bangunan memang tergantung pada spesifikasi bahan bangunan dan cara membangunnya. Untuk rumah baru spesifikasi bahan bangunannya biasanya dicantumkan pada brosur rumah.

Namun juga jangan mudah percaya pada spesifikasi yang tertera di brosur, karena brosur sewaktu-waktu bisa saja diubah secara sepihak oleh pengembang.

Jangan pula mudah tergiur oleh mulut manis staf pemasaran perumahan, apalagi jika rumahnya bukan ready stock alias inden.

Tips cek kualitas bangunan rumah inden

Jika rumahnya bukan ready stock atau inden maka Anda perlu mengajukan beberapa pertanyaann kepada pihak pengembang guna mengecek kualitas bangunannya. Jika Anda kurang paham istilah teknis atau seputar material bahan bangunan, ajak orang yang paham, misalnya tukang bangunan.

  1. Berapa ukuran rumah sebenarnya Jika perlu lakukan pengukuran sendiri.
  2. Apa bahan-bahan yang digunakan untuk pondasi, dinding, lantai, genteng, dan plafon.
  3. Bahan jenis apa saja yang digunakan untuk kusen dan rangka atapnya.
  4. Berapa ukuran besi cor yang digunakan. Rumah yang kuat minimal menggunakan besi ukuran diameter 8mm.
  5. Apa jenis kabel listrik yang digunakan dan berapa daya listrik yang disediakan.
  6. Berapa tinggi plafon rumah. Plafon yang rendah membuat rumah menjadi gerah.
  7. Bagaimana sistem sirkulasi udara dan sanitasinya.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu diajukan, agar sejak dini Anda dapat mengetahui kondisi rumah yang sebenarnya. Jangan sampai cicilan KPR belum lunas, tapi rumah sudah harus direnovasi.

 

Informasi Lengkap Klik :  DISINI

 

 

Tips cek kualitas bangunan rumah seken

1. Usia bangunan

Ini banyak ditanyakan untuk rumah second atau bekas. Dengan mengetahui usia bangunan, Anda dapat memperkirakan kekuatan bangunan dan hal-hal apa saja yang perlu di renovasi.

2. Teliti area dinding

Plester dinding interior dan eksterior untuk rumah second dan baru juga perlu di periksa kerapihannya. Kesalahan pengerjaan, biasanya akan memuncul retakan serabutan pada beberapa sisi. Retakan dinding yang memiliki lebar lebih dari 2 mm dapat memicu retakan yang lebih besar.

3. Perhatikan area plafon dan sirkulasi

Pada rumah baru, mungkin Anda belum bisa mendeteksi kerusakan ini. Tapi untuk rumah seken, kerusakan plafon sering terjadi pada bangunan yang kurang kokoh. Coba periksa bentuk fisik langit-langit, apakah sudah mulai mengerut atau kendur.

Rasakan juga sirkulasi udaranya. Bila plafon standar, jendela cenderung lebih lebar dan banyak. Sedang plafon yang tinggi umumnya memiliki jendela yang lebih kecil namun tetap memberikan sirkulasi udara yang baik.

4. Periksa fasilitas listrik dan sanitasi air

Bagian penting yang tak boleh dilewatkan adalah pemeriksaan instalasi listrik dan sanitasi air dalam rumah yang akan Anda beli. Ketahui jenis kabel listrik yang digunakan dan berapa daya listrik yang disediakan. Letak saluran air dan septitank-nya.

Jika membeli unit dari sebuah perumahan, maka periksa betul listrik dan sanitasinya sesuai dengan spesifikasi yang dipasarkan. Jika tidak sesuai, maka sebaiknya Anda tidak menyepelekan. Sebab, pengembang yang dari awal tidak komitmen soal spesifikasi bangunan, sangat mungkin akan mengecewakan Anda di masa mendatang.

5. Cek jamur di kamar tidur atau kamar mandi.

Jamur biasanya nampak seperti awan kotor di bagian dinding dan langit-langit, bahkan mereka masih meninggalkan bekas setelah dibersihkan.

6. Periksa isi lemari pada area basah.

Jika rumahnya full furnished sudah dilengkapi kitchen set atau lemari, buka semua pintunya untuk mendeteksi jika ada aroma lembap dan jamur. Bau lembap bisa menjadi indikasi kebocoran air atau kayu yang lapuk.

Namun yang terpenting, mengecek kredibilitas dari pengembang merupakan langkah penting untuk mendapatkan bangunan yang berkualitas.