Memiliki rumah bagi generasi milenial saat ini bukanlah menjadi kebutuhan primer. Terutama, bagi mereka yang belum memutuskan untuk menikah dalam waktu dekat.
Generasi milenial dianggap lebih gemar jalan-jalan, menghabiskan waktu untuk nongkrong bersama teman-temannya, atau sekedar menghabiskan uang untuk memenuhi hasrat dan hobinya.
Itu tidak salah. Namun, ada baiknya bila mereka juga memikirkan pentingnya berinvestasi di sektor perumahan.
Untuk Informasi Selengkapnya Klik : DISINI
“Kalau mereka travelling, setahun, dua tahun, tiga tahun, oke. Tapi mereka juga harus berpikir tentang tempat tinggal juga,” kata Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo saat menjawab pertanyaan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Hampir setiap tahun, dapat dipastikan harga properti baik itu rumah tapak maupun apartemen, akan naik.
Keterbatasan lahan yang ada serta bonus demografi, menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan harga rumah.
Di sisi lain, pendapatan yang diterima generasi milenial dari hasil bekerja, sering kali tidak berbanding lurus dengan kenaikan harga properti.
Susatyo mengatakan, travelling memang merupakan suatu hal yang penting bagi milenial. Namun, memiliki rumah juga merupakan hal yang jauh lebih penting dari pada sekedar jalan-jalan.
“Masa ketika mereka sudah berkeluarga, mereka mau terus tinggal di kos-kosan terus,” kata dia.
Bila memiliki kelebihan pendapatan, ia mengingatkan, agar uang yang dimiliki dikumpulkan. Bila sudah mencukupi, uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk membayar uang muka serta cicilan untuk membeli rumah.
“Mumpung masih muda, investasi itu bisa dimulai sedini mungkin. Karena membeli rumah, selain merupakan kebutuhan primer, itu juga menjadi investasi kita di masa depan,” tuntas Susatyo.
